A World Class Architect Gave Motivation in Tazkia IIBS Senior High Level
“Untuk menjadi seorang profesional, harus memiliki 3 kunci sukses yaitu niat, tekun, dan humble,” ujar Livie Sukma Taristania, S. T seorang arsitek yang tempo hari memberikan materi dalam Interactive Talk Show bersama santri SMA Tazkia IIBS Malang, Sabtu (3/2) di Tazkia Islamic Conference Hall (TICH).
Pesan nasehat tersebut disampaikan dalam rangka memberikan motivasi serta pengetahuan kepada santri Tazkia IIBS Malang dalam bidangnya terutama dalam dunia profesional. Menurut Livie menjadi seorang profesional tidak hanya berbekal nekat saja, namun keyakinan serta tekad yang kuat juga dibutuhkan untuk mewujudkan profesionalan yang diinginkan. “Saya memilih berkecimpung dalam dunia arsitektur awalnya tanpa tahu seluk beluknya. Tapi ini keinginan yang saya yakin harus mewujudkannya,” jelas lulusan Jurusan Arsitek, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya itu mengawali ceritanya.
Motivasi terbesar saya, lanjut Livie, karena sejak duduk di jenjang SMP sering menerima bullying dari sekitar. Berawal dari hobi menggambar, Livie terus mengembangkan bakatnya dengan mengikuti berbagai ekstrakulikuler dan juga perlombaan menggambar. Diawali dengan mengikuti lomba Musbaqah Tilwatil Quran (MTQ) dengan cabang lomba dekorasi serta hiasan mushaf. Dengan mengikuti perlombaan semakin menambah kepercayaan dirinya dalam menjalankan bakatnya.
Dengan berbagai kasus bullying yang diterimanya, wanita yang menjadi juara satu dalam lomba arsitek dan interior design di Florida Amerika Serikat pada 2018 itu, justru menekankannya untuk terus berupaya menjadi yang terbaik dan membuktikan bahwa Ia mampu untuk menjadi yang terbaik. “Aktif dalam perlombaan menjadikan saya semakin yakin bahwa saya mampu. Beriiringan dengan itu hasil akademik saya juga meningkat terutama dalam pelajaran matematika,” ungkap penulis buku 25 Arsitek Malang.
Semenjak jenjang pendidikan SMA, Livie menceritakan dirinya mulai mengikuti pameran lukisan. Sejak itulah Ia bercita-cita menjadi pelukis. Namun, keinginannya terebut tidak mendapatkan restu orang tua jika Ia ingin meneruskan pendidikan dengan mengambil jurusan seni rupa. Menurutnya arsitek ada kedekatan dengan dunia menggambar. Selain itu, Ia juga senang dengan ilmu hitung dan bisa diterapkan di perkuliahan dengan mengambil jurusan arsitek.
“Saya yakin bahwa Ridho Allah terletak pada ridho orang tua. Maka pada saat orang tua saya tidak mengijinkan untuk mengambil jurusan seni rupa, saya juga berbesar hati untuk mengambil jurusan arsitek. Dan berkat itu hingga saat ini saya sudah bisa mendesain berbagai gedung dengan perushaan yang besar,” ungkap wanita yang juga menjadi pemenang dalam lomba masterplan design di Universitas Heights, Ohio, Amerika Serikat pada 2017 itu.
Hingga saat ini, Livie juga aktif menjadi arsitek dari Tazkia IIBS Malang dengan mendesain bangunan yang ada. Tidak hanya itu, dengan kegigihannya tersebut Ia berhasil bergabung dalam Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) dan sedang proses untuk mendapatkan lisensi keprofesian dalam dunia arsitek. “Jika sudah berkomitmen dalam dunia yang diimpikan, harus dikejar dan harus diperjuangkan. Namun jangan lupa ridho orang tua dalam setiap perjuangannya,” pesan Livie pada seluruh santri SMA Tazkia IIBS Malang.
Ketua Jurusan Profesional, Ustadz Rois Haqiqi, M. Pd menyatakan, program interactive talkshow merupakan kegiatan rutin yang mendatangkan ahli dalam bidangnya. Setelah mendatangkan Direktur PT Pos Indoesia, Ira Puspadewi dan pakar entrepreneur Desi Aliandrina, Ph. D, selanjutnya Tazkia IIBS Malang akan mendatangkan dosen dari Jepang pada 3 Maret 2018 mendatang. (lil)