3 Tim Thursina IIBS Sabet 3 Medali dalam WICE 2023 di Malaysia
Thursina International Islamic Boarding School (IIBS) kembali menginspirasi dengan berbagai ide cemerlangnya. Terbaru, 15 santri Thursina IIBS yang tergabung dalam 3 tim berhasil memborong 3 medali dalam World Invention Competition and Exhibition (WICE) 2023, Malaysia.
3 tim tersebut membuat berbagai ide yang kemudian dipresentasikan dalam gelaran internasional tersebut. Tim pertama terdiri dari Muhammad Naufal Adqaury Ibnu Syaifa, Fatih Firdaus, Kafi Muhammad, Muhammad Yusuf Ibrahim Hermawan, dan Alif Al Ghozali. Kelima santri SMP Thursina IIBS ini mengangkat tema karya yang berjudul Sanitizer Quelling Unhygienic Ailments with Daily RICE-based Antiseptic (SQUADRA): Ethanol-based Hand Sanitizer Gel from Cafeteria Leftover Rice Fermentation.
Ide ini berasal dari banyaknya sisa makanan terutama nasi yang terbuang percuma. Banyaknya sisa makanan ini tidak tersalurkan atau berubah menjadi suatu hal yang bermanfaat. Dengan latar belakang tersebut, dari tim tersebut membuat ide dengan menghasilkan gel pembersih yang berasal dari fermentasi nasi sisa. Pendamping perlombaan tersebut Ustadz Farhan Naufal Firdaus Al Fath, M.Si., menjelaskan, hal ini didukung dengan pentingnya kebersihan pasca COVID 19.
“Berkat ide ini, santri SMP Thursina ini berhasil meraih medali emas dalam gelaran internasional tersebut,” ujarnya.
Tim lainnya yang juga berhasil mendapatkan tempat, yaitu terdiri dari Alif Pirata Muhammad, Muhammad Dhonan Chilmi, Atharauf Rafka Maulana, Evan Dhaaqi Afta Pratama dan Muhammad Daivan Akbar Fadhlah.
Mereka berhasil menyabet medali perak dalam WICE 2023. Hal ini berkat ide mereka, lanjut Ustadz Farhan, tentang pembuatan sunscreen yang terbuat dari kulit pisang. Karya dengan judul Sunbynanaa: Transforming Banana Peel Into Sunscreen to Protecting Skin From Ultraviolet Radiation ini berhasil mengantarkan mereka berlaga dengan peserta dari berbagai negara.
peringatan mengenai peningkatan tersebut indeks ultraviolet, dan beberapa wilayah di Indonesia diperkirakan akan mengalami hal yang sama tingkat bahaya yang tinggi hingga ekstrim. Dengan latar belakang tersebut, santri SMP Thursina melakukan penelitian ini. Dengan tujuan berupaya mengatasi limbah kulit pisang yang diolah menjadi bahan perlindungan terhadap radiasi ultraviolet yang intens. Proses penelitian ini menggunakan pisang Musa acuminata × balbisiana. Penelitian ini melibatkan formulasi tabir surya menggunakan kulit pisang dalam dua cara berbeda.
Terakhir ada tim dari SMA Thursina IIBS yang mendapatkan silver medal dalam gelaran yang sama. Mereka terdiri dari Muhammad Imam Kayyis, Muhammad Rafi Kalevi, Alfa Nafi Ikhsando, Muhammad Gymnastiar Josivaneo, Muhammad Syamil Abiy Syathir.
Mereka berlima membuat ide yang berjudul Synthesis Graphene Oxide (GO) From Coconut Sheel-Based Charcoal by Modified Hummers Method and Future Application on Epoxy/GO. Melalui idenya ini mereka berlima berhasil meraih penghargaan internasional.
“Pembiasaan dan pendekatan terhadap dunia penelitian ini mulai dimasifkan dengan harapan banyaknya santri yang berminat kedunia penelitian. Salah satunya melalui mengikuti berbagai perlombaan internasional maupun nasional,” ujarnya. (hel/lil)