Tingkatkan Spiritualitas Santri, Thursina IIBS Gelar Kembali Mabit
Malam Bina Iman dan Taqwa (Mabit) Thursina International Islamic Boarding School (IIBS) kembali digelar. Bertempat di Lembah Indah Malang pada 17-18 Desember 2024, kemeriahan acara diisi oleh santri kelas IX dan kelas XII. Mabit merupakan salah satu bentuk mensyukuri nikmat Allah melalui tadabbur alam. Santri diajak untuk meningkatkan spiritual dan kebersamaan setelah menjalani program Dauroh Quran, yaitu program pembelajaran atau pelatihan intensif untuk memperdalam pemahaman, penghafalan, atau pengkajian Al-Quran.
Tujuan Mabit sebenarnya melatih rohani santri supaya keimanannya menjadi lebih mendalam. Hal itu dijelaskan oleh Ustadzah Neila Sakinah, SH., M.Ag, selaku ketua pelaksana kegiatan tersebut, bagaimana Mabit menumbuhkan rasa syukur dalam beribadah di manapun. Sebagaimana diketahui, lokasi Mabit berada di lereng Gunung Kawi. Kawasan itu menyuguhkan pemandangan alam yang memukau, dikelilingi oleh pegunungan hijau yang sejuk dan menenangkan.
Panorama yang asri, menciptakan suasana yang damai dan menyegarkan. “Mabit ini bentuk tadabbur alam dan mensyukuri nikmat Allah. Bahwa kita begitu kecil di antara bukit-bukit besar, karena sedang berada di lereng,” pungkas Ustadzah Neila.
Sebagai bentuk agenda rutin, Mabit Thursina IIBS diharapkan bisa mempererat ikatan antar angkatan dengan murobbi atau murobbiyah. Kegiatan atau aktivitas pun dibuat sedemikian rupa agar berkesan bagi para santri. Adapun bentuk-bentuk acaranya meliputi shalat berjamaah, kajian, fun games, malam keakraban dan api unggun, mengisi refleksi Religious, Caring, Open Minded, and Leading (RECODING), dzikir dan tilawah (murojaah bersama).
Menurut Ustadzah Neila, penting menjaga kegiatan Mabit agar tetap bermakna. Kekompakan, akhlak dan sopan santun serta nilai-nilai RECODING menjadi modal utama. Jadwal yang padat tidak mematahkan energi peserta, mereka tetap mengikuti dengan sukacita sampai selesai.
Berakhirnya kegiatan Mabit, para santri Thursina IIBS diharapkan dapat menerapkan nilai-nilai yang diperoleh, meningkatkan kedekatan mereka dengan Allah SWT, dan membawa semangat baru dalam menjalani kehidupan sehari-hari. “Semoga Mabit tahun depan lebih memberi warna dan makna bagi para santri, khususnya penguatan iman, islam dan ihsan dengan tadabbur alam. Tentunya bisa lebih bermakna dan menancap di hati,” imbuh Ustadzah Neila. (sls/lil)