Tazkia IIBS Dominates Regional Photography Competition
Prestasi kembali diraih oleh siswa Tazkia International Islamic Boarding School (IIBS), kali ini dalam hal kreatifitas dan keterampilan siswa dalam bidang fotografi. Adapun ketiga santri Tazkia IIBS yaitu Abdullah Abdat, Muhammad Zaky Salman dan Arya Ramaditya Abiy. Masing-masing santri membawa tema yang berbeda. Ketiganya berhasil menyapu bersih juara satu, dua dan tiga dalam perlombaan fotografi tersebut.
Kamis, (27/10) ketiga santri yang didelegasikan oleh azkia IIBS mengikuti ajang perlombaan bergengsi se-Malang Raya. Acara ini diadakan oleh SMA Brawijaya Smart School Malang (BSS). Dalam ajang yang bertajuk PORSENI BRASCHO 2018 tersebut dihadiri lebih dari 20 sekolah pada tingkat SMP/MTs se-Malang Raya.
Abdullah Abdat membawakan judul “Bukan Sekedar Ilmu Pengetahuan Biasa Melainkan Ilmu yang akan Menuntun Kita Kepada Dunia dan Akhirat”. Dalam judulnya ia menguraikan, saat ini banyak anak muda yang terjerumus dalam pergaulan bebas. Terutama trend adanya media sosial yang pada akhirnya muncul istilah generasi micin.
“Sebagai pemuda kita harus belajar mengenai agama agar hidup kita seimbang. Karena ilmu agama bukanlah ilmu pengetahuan biasa melainkan ilmu yang akan menuntun kita kepada dunia dan akhirat,” ujar Abduh, panggilan akrabnya.
Selanjutanya Muhammad Zaky Salman, santri yang berasal dari Sangata itu membawa tema “Bersatu untuk Peduli Terhadap Saudara Kita di Palu”. Zaky juga menjelaskan bahwa bencana alam yang terjadi di Palu beberapa pekan yang lalu, membuat semua warga Indonesia berduka terutama bagi warga Palu sendiri. Dengan ini kita sebagai manusia janganlah larut dalam kesedihan yang panjang, kita harus bangkit dari keterpurukan.
“Rasa simpati dan empati yang kami rasakan terhadap kesedihan warga Palu membuat kami bersatu untuk peduli terhadap korban bencana alam di Palu,” ujar santri kelas VIII itu.
Adapun santri ketiga ananda Arya Ramaditya Abiya yang juga santri berasal dari Sangata membawakan judul “Jika Kau Tumbangkan 1 Pohon maka Kami akan Tanam Seribu Pohon”. Arya juga menjelaskan maksud dari judul karyanya bahwa bumi pertiwi menangis itulah gambaran Indonesia saat ini. Banyak lahan hijau yang ditebang pohonnya demi kepentingan perusahaan untuk mencari keuntungan bagi mereka. “Bagi kami ini merupakan penyiksaan terhadap Indonesia. Satu pohon yang tumbang, maka seribu pohon akan ditanam,” ungkapnya.
Kamera : Canon DSLR EOS 77D
Dari karya ketiga santri ini, seluruhnya mendapatkan kejuaraan dengan memborong ketiga piala dan mengalahkan 40 peserta lainya.
Guru pendamping, Ustadz Dwi Prasetyo Pribadi, S. Pd menyatakan, bahwa baru kali ini santriwan mengikuti ajang lomba fotografi. Akan tetapi dengan izin Allah ketiganya mendapatkan hasil yang sangat maksimal. “Kami sangat mengapresiasi dan bangga atas karya anak-anak Tazkia IIBS,” tandasnya. (Arf)