Sisihkan 96 Peserta, Tim Thursina IIBS Berdiri di Podium Juara BET 2025

Prestasi kembali ditorehkan oleh kelompok santri Thursina International Islamic Boarding School (IIBS). Mereka adalah, Achmad Mecca Cahya Sisworo, Yusuf Raihan, dan Ahmad Reza Anugrah, berhasil meraih Juara 3 (2nd Runner Up) dalam ajang Brawijaya English Tournament (BET) 2025 tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Forum Mahasiswa Studi Bahasa Inggris Universitas Brawijaya (02/06).


Mecca, salah satu anggota tim memaparkan, kompetisi ini berlangsung sejak pertengahan Mei hingga awal Juni dan diikuti oleh 96 peserta dari 24 tim se-Indonesia. Perjalanan mereka dimulai dari babak pre-eliminasi yang diselenggarakan secara daring pada pertengahan Mei lalu. Pada babak ini, mereka mengikuti tiga ronde debat dengan topik yang telah ditentukan panitia. “Alhamdulillah, kami tidak menyangka, kerja keras, kekompakan dan kepercayaan diri mengantarkan kami memenangkan dua dari tiga ronde, sehingga melaju ke babak perempat final (top 8) dan berhasil menembus semi final (top 4),” ungkap Mecca.

Walau tidak melaju ke babak final perebutan juara 1 dan 2, performa mereka yang solid membuat mereka langsung dinobatkan sebagai Juara 3 saat babak semifinal.

 

Lebih lanjut, Reza menuturkan alasan ia dan timnya aktif mengikuti perlombaan adalah sebagai sarana mengasah kemampuan dan menjalin relasi yang lebih luas. “Selain itu untuk membanggakan orang tua, membangun portofolio, juga meningkatkan kemampuan public speaking dan critical thinking” imbuhnya.

Sementara itu, Yusuf menambahkan, kunci utama dalam mengikuti kejuaraan debat di antaranya adalah pemahaman grammar dan struktur argumen yang runtut, pengetahuan umum kemampuan berpikir logis, konsistensi latihan, dan tentunya motivasi yang kuat.

Tak ingin berhenti di sini, mereka ingin lebih banyak mangukir prestasi di ajang yang lain. Dengan mengikuti dan menorehkan prestasi di kejuaraan National Schools Debating Championship (NSDC) pada Juli mendatang.

Tim debat Thursina berharap pengalaman ini dapat menginspirasi santri lainnya untuk terus belajar tanpa takut berbuat salah, karena setiap kesalahan adalah bagian dari proses menuju kesuksesan.

“Jangan takut membuat kesalahan. Semua itu akan berguna untuk diri sendiri. Setiap kegagalan adalah proses yang memperkuat perjuangan kita selanjutnya,” pungkas Mecca, mewakili tim. (hel/lil)

 

Share this post