Santri Thursina IIBS Borong Tiga Juara Sekaligus dalam FESPENAS 2025

Tidak ada habisnya prestasi dari santri Thursina International Islamic Boarding School (IIBS). Terbaru, melalui Gema Festival Pesantren Nasional (Fespenas) di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Ponorogo, santri berhasil membawa pulang juara dua Musabaqoh Fahmil Quran (MFQ), Juara harapan satu MFQ, serta juara harapan dua Al-Banjari (banjari). Kegiatan itu mengusung tema "Mewujudkan Generasi Santri Emas 2045 dengan Eksplorasi Seni Islami yang Mendunia". Tujuannya untuk memupuk semangat seni Islami di kalangan para santri dengan ajang pembuktian bakat, prestasi, dan potensi santri dari berbagai daerah di Indonesia.

 

Menurut Ustadz Hanafi, S.H., di cabang MFQ cuma 6 tim yang terlibat secara keseluruhan. Kategori lomba itu memang tergolong berat dan sulit untuk setingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Hal itu bukanlah halangan, Thursina IIBS yang juga pemula dalam bidang musabaqoh, khususnya MFQ, tetap mendaftar dan mendelegasikan dua tim. MFQ juara dua Fespenas terdiri dari santri kelas VIII, yaitu Faris Hasani, Adam Moreno Putra, Irawan, dan Moh. Fahriza Almerzaki. 



Sedangkan, tim santri kelas VII, diisi oleh Alaric Pratama Abdurrahman, Kichiro Kenzie, dan Muhammad Ziedan Zulkarnain. “Akhirnya kurang lebih satu Minggu persiapan semua santri Thursina IIBS dalam mengikuti lomba Fespenas. Padahal ada banyak sekali bank soal MFQ EPIC 2024. Demi pengalaman, penguatan mental, dan mengasah skill santri, kita coba percaya untuk daftar,” tuturnya.

 

Kategori lomba banjari, ada 14 peserta yang tercantum namanyaUstadz Hanafi bersama tim, turut aktif melatih santri. Tantangan yang harus dipelajari mulai dari vokal suara, meliputi keindahan suara, kesesuaian vokal dan backing vokal, lalu pengaturan nafas, muroatul kalimat, kekuatan dan keutuhan suara, penghayatan, dan lain sebagainya. 


Ada beberapa aspek penilaian, seperti irama dasar, harmonisasi pukulan, dan variasi pukulan. Tim Thursina IIBS yang menjuarai harapan dua adalah Muhammad Shafwan Marshall Akbar, Mohamad Imam Nur Naeni, Ihsan Syathir Alfarisqi, Rei Fala Kiandra Al Faras, M. Khanza Yansilfadh Ochyhito, Muhammad Faiq Roghib Haqqulyaqin, Kafi Muhammad, Azzam Cahyo Wibowo, Muhammad Azmi AL-Ghifary, serta Muhammad Fachry Aryasatya.


 

Thursina IIBS serius dalam mengembangkan bakat, minat, dan prestasi dari para santrinya. Hal itu turut didukung oleh kegigihan santri dalam berproses. Misalnya saja, dalam persiapan lomba banjari, hanya ada tiga kali pertemuan dengan durasi waktu yang sedikit. Semangat santri dalam mempelajari banjari, membantu meningkatkan keahlian pukulan banjari, aransemen lagu, dan perpaduan banjari dengan vokal agar makin menyatu. Ada juga santri peserta MFQ. Mereka memiliki semangat dan kegigihan dalam menghafal ayat Al-Quran, mempelajari bank soal, tekun serta sungguh-sungguh dalam belajar

 

Ajang seperti Fespenas dapat mengembangkan keahlian, mental, kualitas dan kuantitas Santri. Mereka dapat mengenal berbagai perlombaan dalam cabang musabaqoh, baik Musabaqoh Hifdzil Quran, MFQMusabaqoh Kaligrafi Quran, Musabaqoh Dakwah Competition, Musabaqoh Qiroatul Kutub, Musabaqoh Tilawatil Quran, Musabaqoh Tartil Al-Quran, Musabaqoh Syahril Quran dan festival banjari. Adapun lainnya, bisa menampung dan menyaring bakat santri, menambah tumbuh kecintaan kepada Al-Quran dan sholawat. “Ketika semakin hebat para santri maka semakin tersebar syiar Thursina IIBS,” demikian harapan Ustadz Hanafi. (sls/lil)

Share this post