Perdana! Thursina IIBS Gelar TESLA 2025, Angkat Tema Kepemimpinan Pendidikan Holistik

Thursina International Islamic Boarding School (IIBS) menggelar Teacher & School Leader Conference (TESLA) 2025 di Thursina Islamic Conference Hall. Acara tersebut diikuti oleh 225 peserta dari 72 lembaga pendidikan, yang terdiri dari para guru dan pemimpin sekolah dari berbagai daerah. Ada 15 tema yang menjadi topik diskusi, TESLA menjadi ajang berbagi dan pengembangan wawasan bagi para pendidik, khususnya dalam meningkatkan kualitas kepemimpinan dan pembelajaran di sekolah masing-masing. 

Kegiatan dibuka dengan studium generale oleh Chief of Education Thursina IIBS, Ustadz Muhammad Rajab, M.Pd.I., yang membawakan materi bertema “Being The Center of Excellence: Holistic Education Leadership for Effective School”. Dalam pemaparannya, ia menekankan pentingnya kepemimpinan pendidikan yang holistik dan seimbang, guna menciptakan sekolah yang efektif dan unggul. “Kita disini untuk berkumpul bersama, berpikir, sharing, dan memupuk semangat untuk berjuang di dunia pendidikan,” tutur Ustadz Rajab.


Ustadz Rajab menjelaskan lebih lanjut, being center of excellent merupakan ruh atau semangat agama Islam. Sebagaimana dalam Alquran dijelaskan: "Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah" (QS. Ali Imran: 110). Oleh karena itu, melalui kegiatan TESLA, Thursina IIBS mengajak peserta untuk terus belajar dan mengembangkan diri. 

 Ustadz Rajab menyebutkan alasan Thursina IIBS mengedepankan pendidikan yang holistik dan seimbang. Meskipun menerapkan kurikulum yang beragam, pendidikan di Thursina IIBS tetap dijalankan secara proporsional dengan menjaga keseimbangan psikologis dan kesehatan fisik para santri. “ Kurikulum holistik di Thursina, mulai dari materi Alquran, diniyah (keislaman), kurikulum nasional, pengembangan diri santri, hingga kurikulum internasional. Pendekatan ini bertujuan untuk membekali santri dengan ilmu yang komprehensif dan relevan dengan kebutuhan zaman,” tutur Ustadz Rajab. 

 

Menjaga tradisi dan pemikiran lama yang baik itu penting, namun mengambil tradisi dan pemikiran baru yang juga baik tidak kalah penting. Ustadz Rajab menyebut banyaknya tantangan  yang dihadapi oleh para guru dan seorang pemimpin pendidikan, seperti masalah moral, kesehatan jiwa, kekerasan, bahaya narkoba, hingga perkembangan teknologi. “Perlu pembentukan karakter, adab, serta kesadaran literasi juga digital ethics, agar para santri memiliki nilai-nilai akhlak yang baik,” sebutnya. 


Peserta TESLA 2025 akan memasuki kelas-kelas dengan bahasan tema mencakup: infusing Islamic Integrated value in holistic education, embracing digital transformation in education for school leader, effective communication for educators, quality assurance & continuous improvement, effective problem solving techniques for school leader, world class Islamic dormitory management, PhET: enhancing scientific teaching and learning, integrated technology in mathematics teaching & learning, mental health awareness for gen Z & alpha, powerful professional development for educator, entrepreneurial mindset for gen Z, international curriculum for inspiring generation, roadmapping pathway to overseas study, creating augmented reality (AR) card: an innovation for interactive learning in digital era, dan building meaningful learning: integrated technology and differentiation strategie.

Share this post