Jalani Ujian Akhir Cambridge Examination, Sepuluh Santri Thursina IIBS Raih Perfect Score Cambridge

Guna mengukur capaian dan mengevaluasi capaian pembelajaran, Thursina International Islamic Boarding School (IIBS) melaksanakan Cambridge Lower Secondary Checkpoint sebagai tes akhir santri kelas IX pada akhir (2022) lalu. Tercatat sebanyak 10 santri mendapatkan perfect score, yang membanggakan dua santri di antaranya mendapatkan best score, Ia adalah Khy’sh Anendha Klysen dan Ibrahim Bintang El Fajry.

Cambridge International Exams (CIE) adalah salah satu unit di Cambridge University yang menyediakan kurikulum internasional untuk dapat diadopsi di semua negara. Saat ini kurikulum cambridge telah diaplikasikan lebih dari 9000 sekolah di 160 negara di dunia baik Amerika, Asia, Eropa, Timur Tengah dan Afrika. Sejak tahun 2017 Thursina IIBS menjadi pesantren yang menerapkan Kurikulum Cambridge sebagai bentuk realisasi visinya dalam menyiapkan generasi yang berwawasan global. Hebatnya Thursina IIBS telah yang menjadi satu-satunya pesantren yang menyandang center of cambridge se-Jawa Timur.

      

Co. Cambridge of  Thursina, Ustadzah Mucharomatut Toyyibah, M.Sc mengungkapkan, dalam rangka mengukur capaian dan mengevaluasi capaian pembelajaran santri kelas IX mengikuti CIE sebagai ujian akhir untuk jenjang SMP.  Ada tiga mata pelajaran yang diujikan yaitu Bahasa Inggris, Matematika dan Sains. Lebih lanjut beliau menjelaskan seluruh soal Cambridge checkpoint ini menggunakan model soal uraian yang menekan pada logika berpikir dan kemampuan pemecahan masalah para santri.

  

Bukan hal yang mudah untuk menaklukkan soal-soalnya, namun tidak bagi 10 santri Thursina IIBS. Mereka berhasil meraih perfect score dan dua diantaranya best score dengan nilai sempurna 6.0. Perfect score diraih Nayla Almeira Kuswoyo on English as a Second Language (ESL). Sementara perfect score on match diraih enam santri yakni Alya Putri Camila, Intan Dwi Satya Ramadhani, Alya Ashika Fatin, Attila Fatah Maqdisi, El Radzy Alzaeema dan Nur Fajar Rafa Sulaiman. Sedangkan perfect score on Science diraih Syakira Anindya Ramadhani.

    

Sementara, dua santri Thursina IIBS Ibrahim Bintang El Fajry dan Khy’sh Anendha Klysen berhasil mendapat raihan best score. Ibrahim, berhasil mendapat tiga perfect score untuk ESL, Maths & Science. Sementara Khy’sh santri asal Surabaya itu mendapat best score on Math & Science. Bagi Kys’sh mendapatkan nilai best score itu diluar prasangkanya. Ia mengaku kaget ketika mendapat anugerah sebagai best score dengan nilai perfect score math and sains. “Awalnya sempat ga nyangka, Alhamdulillah kerja keras terbayar semua, mendengar kabar itu orang tua ikut bahagia juga,” ungkapnya.

    

    

Sebagai untuk persiapan ujian, Ia mengaku belajar layaknya santri pada umumnya. “Kuncinya pahami soalnya, logika soalnya, baru jawab to the point,” imbuhnya. Menurutnya penguasaan Bahasa Inggris menjadi hal yang mutlak, karena semua soal disajikan dalam Bahasa Inggris. Untuk menguasai Bahasa Inggris harus senantiasa dibiasakan dan bukan menganggapnya sebagai rintangan. Atas raihan ini semakin memantapkan langkahnya untuk mengambil kuliah di Perguruan Tinggi Luar Negeri (PTLN) kelak. “Raihan ini setidaknya bisa menjadi poin tambahan saya ketika nanti akan melanjutkan kuliah di luar negeri,” terang santri yang bercita-cita menjadi dokter itu.

  

  

Menanggapi raihan ini Ustadzah Tutut menambahkan, ujian kali ini terasa spesial karena meski fokus menjalani ujian, para santri tidak mengabaikan kewajiban mereka sebagai santri dengan menjalankan segala kegiatan kepesantrenan lain. “Semoga hasil ujian ini menjadi awal untuk capaian-capaian baik kedepanya, terutama untuk santri yg akan menyambut jenjang SMA. Raihan ini semoga dapat memotivasi bagi adik kelasnya agar terus menjadi yang terbaik,” pungkasnya. (hel/lil)

Share this post