In Two Years, our Students have Memorised Half of Quran

Tidak hanya fokus pada bidang akademik, Tazkia International Islamic Boarding School (IIBS) Malang juga berfokus pada sisi religiusitas santri. Pembangunan sisi ini dibangun secara konsiten dan kontinue. Salah satunya yaitu melalui program tahfidz yang diwajibkan bagi seluruh santri Tazkia IIBS Malang dengan target 5 Juz selama tiga tahun pembelajaran di Tazkia. Belum genap tiga tahun, delapan santri Tazkia IIBS Malang berhasil menyelesaikan hafalan 10 Juz bahkan setengah Al Quran.

Hal tersebut terbukti saat ujian tahfidz, Kamis-Ahad (1-4/3) lalu. Ke delapan santri tersebut masih menjalani tahun keduanya di Tazkia IIBS Malang dan sudah menghafalkan 15 Juz dari Al Quran. Santri yang berhasil menghafal 15 Juz tersebut Alisha Puti Alanna dan Shakila Mukhlisa Putri.

Beberapa santri juga berhasil menghafal 14 Juz, diantaranya Afifah Dzihnin Salsabila, Keysha Azalea Putri, dan Aliva Indana Zahira. Satu santri berhasil menghafal 12 Juz yaitu Asyifa Nurfadilah serta dua santri lainnya berhasil menghafal 10 juz diantaranya Alfiyah Riska Nisrina dan satu santriwan yaitu Ahmad Rizki Habibi.

 

Koordinator Tahfidz Tazkia IIBS Malang, Ustadz Abdul Aziz, Lc menyatakan, capaian kali ini merupakan capaian yang sempurna. Masih kelas VIII namun capaian hafalannya sudah mencapai setengah Al Quran. “Ini merupakan kebanggaan bagi kami khususnya, karena beberapa santri tersebut diawal menjadi santri Tazkia IIBS Malang sama sekali tidak memiliki bekal hafalan Al Quran. Namun, Subhanallah,semuanya dapat tercapai atas izin Allah,” ungkap Ustadz Aziz bangga.

Tidak hanya itu, beberapa santri kelas VIII lainnya memang belum mencapai 10 Juz. Namun sebagian besar dari santri sudah berhasil menyelesaikan 5 Juznya. “Artinya sudah ada yang selesai 7 Juz, 8 Juz, yang pasti banyak yang sudah menyelesaikan 5 Juz,” ungkapnya lagi.

Beberapa metode menghafal dilakukan guna menciptakan generasi qurani. Kesemuanya santri Tazkia IIBS Malang dikontrol dan dilakukan intensif tahfidz bagi santri Tazkia IIBS. Tidak hanya itu, disediakan juga kelas khusus intensif bagi santri yang memang ingin fokus di hafalan Al Quran. Ada beberapa waktu dalam penyetoran hafalan serta waktu mengulang atau lebih dikenal denganmurajaah.

“Setiap setelah subuh, setelah sekolah yaitu siang hari, setelah magrib dan sebelum tidur adalah waktu dimana santri Tazkia yang ingin mendalami tahfidz mengulang hafalannya atau menghafal ayat baru. Bahkan karena sangat semangat, beberapa santri tidak mau tidur sebelum setor hafalan dengan ustadzah pembimbingnya,” cerita salah satu guru lulusan Universitas Al Azhar Mesir tersebut.

Alisha Puti Alanna, salah satu santri yang berhasil menghafal 15 Juz menyatakan, kemampuannya menghafal Al Quran semata tidak lepas dari pembimbingan dari guru. “Awal masuk Tazkia saya tidak mempunyai bekal hafalan sama sekali. Targetnya Insyaallah tahun depan rampung 30 Juz,” ujar santri kelas VIII asal Jakarta itu.

Senada dengan Alisha, Shakila Mukhlisa Putri juga menyatakan bahwa keberhasilannya tersebut tidak lepas dari pembimbingan dan pengawasan dari ustadzah. “Mudah-mudahan juga bisa terus menjaga hafalan bahkan menambah,” ujar santri yang aktif dan mudah bergaul. (lil)

Share this post