Debut di Ajang Internasional dengan Ide Memanfaatkan Limbah Pisang, Santri Thursina IIBS Raih Silver di GYIIF 2025

Lima santri Thursina International Islamic Boarding School mencetak prestasi membanggakan dengan meraih medali perak dalam ajang Global Youth Invention and Innovation Fair (GYIIF) 2025. Kompetisi yang berlangsung pada tahun ini menjadi saksi atas inovasi mereka dalam bidang kecantikan alami berbasis limbah organik.

Tim yang terdiri dari Muhammad Dhonan Chilmi, M. Azzam Fahim A, Evan Dhaqii Afta, Azka Hafianto, dan M. Zaiyan Al Ghozi mengusung penelitian berjudul Sunbynana: Exploring Natural Beauty Through Organic Banana Peels Waste for Moisturizing Facial Sheet Mask. Inovasi ini memanfaatkan kulit pisang sebagai bahan utama dalam pembuatan masker wajah pelembab alami.


Penelitian ini berangkat dari meningkatnya kesadaran akan pentingnya produk perawatan kulit yang ramah lingkungan dan berbahan alami. Kulit pisang yang umumnya dianggap limbah ternyata memiliki kandungan senyawa aktif seperti tanin, flavonoid, dan triterpenoid yang berpotensi memberikan kelembaban serta nutrisi bagi kulit wajah.

“Kulit pisang mengandung berbagai senyawa aktif yang bermanfaat bagi kulit, terutama dalam melembabkan dan menjaga kesehatan kulit wajah secara alami,” ujar Muhammad Dhonan Chilmi, salah satu anggota tim riset.


Lebih lanjut, Chilmi menjelaskan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan kulit pisang melalui ekstraksi bahan aktifnya, formulasi masker wajah yang efektif, serta uji efektivitasnya dalam memberikan hidrasi pada kulit.

“Dengan inovasi ini, kami berharap dapat menghadirkan alternatif produk kecantikan yang lebih ramah lingkungan sekaligus mengurangi limbah organik yang terbuang begitu saja,” tambahnya.

Keberhasilan ini membuktikan bahwa santri Thursina IIBS tidak hanya berprestasi di bidang akademik, tetapi juga mampu menciptakan solusi inovatif yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Mereka berharap riset ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk terus berinovasi dalam menciptakan produk berbasis keberlanjutan.

“Kami berharap penelitian ini menjadi awal dari lahirnya lebih banyak inovasi berbasis limbah organik yang bisa memberikan manfaat nyata bagi lingkungan dan masyarakat,” pungkas Chilmi. (lil)

Share this post