Madrasah Aliyah Al Ma'arif Learn Much About Tazkia IIBS and the Education Management System

Tazkia International Islamic Boarding School (IIBS) adalah lembaga pendidikan Islam yang tidak berafiliasi terhadap satu golongan. Akan tetapi tidak keluar dari Al Qur’an dan As Sunnah. Selain itu dalam visinya Tazkia IIBS berupaya menjadi lembaga pendidikan berbasis pesantren yang unggul dan berstandar internasional. Ini menjadi hal yang menarik diperbincangkan sehingga beberapa lembaga pendidikan di Indonesia berkesempatan untuk berkunjung dalam rangka studi banding.

Kali ini Madrasah Aliyah (MA) Al Ma’arif Singosari berkunjung ke Tazkia IIBS. Dalam kegiatan studi banding tersebut juga dihadiri oleh Kepala Sekolah MA Al Ma’arif Singosari, Athok Yusuf  Kurniawan, M.Pd beserta jajaranya. Selain untuk mengetahui program dan manajemen di Tazkia IIBS, agenda tersebut bertujuan untuk mempererat ukuwah islamiyah antar lembaga. Karena melihat dari pendidikan saat ini, bahwa lembaga pendidikan yang berbasis agama Islam sangat banyak diminati.

  

MA Al Maarif mengelilingi kampus Tazkia IIBS dan melihat langsung kegiatan santri. Setelah berkeliling dilanjutkan pertemuan dengan direktur Tazkia IIBS. Berbeda dengan kunjungan sebelumnya, kali ini bersifat santai dan bermakna. Tanpa terasa perbincangan langsung dimulai dengan beberapa pertanyaan mulai dari bagaimana santri dapat disiplin dengan baik hingga menyamakan visi dan misi SDM tazkia dalam mengembangkan lembaga Tazkia dan bagaimana lembaga baru dapat berkembang dengan cepat.

Ustadz Eko Nurhaji Purnomo, M.Pd. selaku direktur akademik menyampaikan bahwa kedisiplinan santri selalu diterapkan disetiap harinya. Mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. “Kunjungan antar lembaga ini seperti kunjungan persahabatan, tukar ide, tukar pengalaman justru menguatkan Tazkia secara dan MA Al Ma’arif,” ujar Ustadz Eko.

Sedangkan Ustadz Imam Awaluddin. Ph.D. Selaku Direktur Human Resource Managemen (HRM) menyatakan bahwa diperlukan penyatuan visi dan misi pada seluruh SDM Tazkia sebelum bergabung dan beraktifitas. Seluruhnya mengikuti masa induksi selama 3 bulan. Setelah tiga bulan Guru/Karyawan dapat langsung mengerjakan aktifitas di bidangnya masing-masing.

“Alhamdulillah dengan ini proses mengajar dan aktifitas layanan santri berjalan dengan baik. selain SDM-nya profesional, semangat untuk mengembangkan Tazkia juga sudah tertanam dalam diri masing-masing”. Ungkapnya.

Ustadz Awal menyampaikan bahwa Tazkia IIBS mempunyai pakar pendidikan dan dewan syariah yang membantu dalam pengembangan. Salah satunya Prof. Imam Suprayogo, Prof. Amin, Ustadz Fathurrahman Hafidzahullah dan para asatidz lainya yang alhamdullillah banyak lulusan dari luar negri dengan gelar rata-rata S2. Inilah yang membantu lembaga tazkia dalam mewujudkan visinya untuk menjadi yang terbaik. (arf)

Share this post