Munculkan Ide Green Hydrogen, Santri Thursina IIBS Raih Medali Silver di IACHO 2024
Thursina International Islamic Boarding School (IIBS) kembali menorehkan prestasi di kancah internasional. Pada ajang International Applied Chemistry Olympiad (IACHO) 2024 yang berlangsung di Bandung, Jawa Barat, dari tanggal 26 hingga 29 September 2024, empat santri Thursina berhasil masuk ke babak Grand Final dan meraih penghargaan. IACHO sendiri merupakan kompetisi internasional yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa di bidang sains, khususnya Kimia, dengan menguji keterampilan dan pemikiran kritis mereka melalui masalah biologi dan kimia yang menantang.
Ustadz Robby Amrullah Q. M, M. Pd Thursina IIBS, menjelaskan bahwa keempat santri yang lolos ke babak Grand Final adalah Fleya Fabhian, Mayra Rachmadiani, Kayla Azzahra Raharjo, dan Quenisa Nirbita. Mereka telah melalui perjuangan panjang, mulai dari babak penyisihan hingga semifinal, sebelum akhirnya masuk ke tahap puncak di Bandung. “Ananda Fleya, Mayra, Kayla, dan Quenisa sudah berjuang dengan keras sejak babak awal, menunjukkan kemampuan luar biasa dalam menghadapi berbagai tantangan sains,” ungkap Ustadz Robbi.
Pada babak Grand Final, terdapat 80 finalis yang berkompetisi, bukan hanya dari Indonesia, tetapi juga dari berbagai negara seperti Australia, Amerika Serikat, dan Thailand. Para peserta bersaing memperebutkan medali emas, perak, dan perunggu dalam lomba yang menuntut pemikiran kritis dan kemampuan riset yang kuat. Setiap finalis dihadapkan pada tantangan yang harus diselesaikan melalui penelitian ilmiah.
Salah satu santri Thursina, Fleya Fabhian, berhasil meraih Silver Medal berkat presentasinya mengenai environmental remediation technique. Teknik yang dipaparkan Fleya berfokus pada cara-cara mengatasi kerusakan lingkungan secara efektif, sebuah solusi ilmiah yang diapresiasi oleh para juri. “Teknik remediasi lingkungan ini merupakan salah satu solusi utama untuk mengatasi polusi, dan ini sangat relevan dengan tantangan global saat ini,” jelas Ustadz Robbi.
Sementara itu, Mayra Rachmadiani, Kayla Azzahra Putri, dan Quenisa Nirbita bersama-sama mempersembahkan ide tentang pemanfaatan green hydrogen sebagai energi ramah lingkungan. Hidrogen hijau, yang diproduksi melalui elektrolisis air menggunakan energi terbarukan, merupakan salah satu solusi utama dalam pengurangan emisi karbon. Inovasi mereka berhasil meraih Bronze Medal. “Mereka menunjukkan bahwa hidrogen hijau adalah salah satu bentuk hidrogen paling ramah lingkungan dibandingkan dengan jenis hidrogen lainnya, dan sangat berpotensi untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Ustadz Robbi.
Keberhasilan santri Thursina IIBS dalam ajang IACHO 2024 tidak hanya membanggakan sekolah, tetapi juga mengukuhkan komitmen Thursina IIBS dalam mempersiapkan generasi ilmuwan muda yang kritis, inovatif, dan siap berkontribusi dalam memecahkan masalah global. (rnw/lil)