Bahas Pentingnya Literasi, Santri Thursina IIBS Raih Juara I dan II di Rotary Youth Super Competition 2023
Kabar prestasi datang lagi dari santri Thursina International Islamic Boarding School (IIBS). Kali ini juara I kategori pidato Bahasa Inggris berhasil sumbangkan Muhammad Ibrahim Basoeki dan turut melengkapi juara II oleh Achmad Mecca Cahya Sisworo dalam ajang The 2nd Rotary Youth SUPER Competition 2023 yang digelar oleh Rotary Club of Surabaya Persada, Sabtu, (28/09).
Berlokasi di Universitas Airlangga Surabaya, ajang ini membuka kategori perlombaan speech (pidato bahasa Inggris) untuk jenjang SMP. Dua santri kelas IX ini harus bersaing dengan puluhan peserta dari berbagai sekolah di Jawa Timur. Tampil dengan performa terbaik di babak pra-eliminasi, mereka dinyatakan maju dalam babak final. Bersaing dengan delapan peserta di babak final, mengharuskan mereka untuk menyusun planning yang harus dilakukan sebagai seorang duta literasi.
Waktu 30 menit yang diberikan panitia tak disia-siakan untuk menuliskan gagasan-gagasan briliannya dan sesegera menampilkan dihadapan dewan juri. Di luar dugaan, panitia menobatkan Ibrahim sebagai juara pertama dan berurutan Mecca sebagai juara kedua.
“Alhamdulillah dari persiapan yang cukup singkat, raihan ini tentunya di luar prasangka kami, kami sangat berterimakasih kepada Ustaz Zandi dan Ustaz Umar selaku pembina yang membimbing kami dengan penuh kesabaran, ” ungkap Baim, sapaan akrab Ibrahim.
Lebih lanjut, dalam pidato yang dibawakan saat laga final Baim memiliki keinginan kuat untuk meningkatkan kesadaran literasi masyarakat. Hal itu akan ia tempuh dengan turun langsung ke masyarakat untuk terus memberikan motivasi pentingnya literasi. Tak hanya itu, ia juga akan melakukan edukasi pada masyarakat melalui platform-platform digital. Sementara itu Mecca memilih lebih banyak menggelar event, membentuk komunitas literasi dan membangun perpustakaan untuk masyarakat.
“Sebenarnya kami hanya ingin nantinya kesadaran literasi masyarakat terus meningkat yang membawa pada kebaikan di semua aspek,” imbuh Mecca.
Perjuangan yang mereka lakukan tak singkat. Sebagai persiapan mereka senantiasa mengasah pemahaman pada materi hingga mendalam. Mereka juga rajin meningkatkan performanya dengan melakukan simulasi pidato. Melakukan senam lidah untuk memperlancar artikulasi, berlatih gestur, improvisasi, style of speech hingga confidence. “Waktu yang singkat semakin memotivasi saya agar lebih giat dan tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada dan memanfaatkan kesempatan ini untuk mengukur sejauh mana capaikan kami,” sambung Mecca.
Dengan kemenangannya ini, mereka terus termotivasi untuk mengikuti kegiatan-kegiatan serupa dalam rangka menguji kemampuan yang dimiliki. Menurutnya, kemauan dan konsistensi berlatih menjadi kunci keberhasilannya.
“Menang dan kalah urusan belakang, yang terpenting kita berusaha semaksimal mungkin, kalau menang alhamdulillah, walaupun kalah kita dapat pengalaman,” pungkasnya. (hel/lil)