Menjadi Saksi Janji Suci Seorang Muallaf
أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمدا رسول الله
Ustadz Faturrahman Al-Hafidz yang pada saat itu sebagai washilah dalam membimbing dan melafalkan dua kalimat syahadat yang dilafalkan oleh ibu Urip Riyatmi dan disaksikan dengan haru oleh seluruh santri dan santriwati Tazkia IIBS (International Islamic Boarding School) di hari Sabtu, 18 Oktober 2014 pukul 19.05 WIB. Syukur alhamdulillah Ibu Urip Riyatmi telah mantap memilih agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW sebagai agama rahmatan lil ‘alamin.
Sebuah pengalaman spiritual yang luar biasa untuk segenap santri dan santriwati Tazkia IIBS Malang ketika menyaksikan secara langsung ikrar suci seorang muallaf. Santri dan santriwati menyimak dengan seksama prosesi syahadat yang dibimbing oleh ustadz Fathurrahman Al-Hafidz tersebut. Mereka menjadi saksi tentang bagaimana Allah memberikan hidayah kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya. Setelah prosesi dilangsungkan, ustadz Fathur (sapaan akrabnya, red) memberikan tausiyah berkenaan tentang kewajiban-kewajiban utama seorang muslim/ah.
Di dalam tausiyahnya, beliau menyampaikan rukun Islam yang menjadi kewajiban umat Islam ketika telah bertauhid kepada Allah SWT. Diantaranya adalah Melafalkan dua kalimat syahadat, melaksanakan sholat Fardhu 5 waktu dalam sehari (subuh, dhuhur, ashar, maghrib, dan Isya’), jika sholat Fardhu telah istiqamah dikerjakan, maka disunahkan untuk menegakkan sholat sunnah Rawatib dan shalat-shalat sunah yang lain, menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, infaq dan shadaqah ketika dicukupkan rezeki, serta berhaji ke baitullah ketika mampu. Sehingga menjadi Islam yang sempurna.
Selain itu, lewat tausiyah ustadz Faturrahman, dengan hati dan tangan terbuka, seluruh civitas akademika Tazkia IIBS bersedia membimbing Iibu Urip Riyatmi untuk menjadi seorang muslimah yang sebenar-benarnya. Dalam surat Yunus : 25, dituliskan terjemahannya : “Allah menyeru manusia ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam).” Ayat Al-Qur’an tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT. akan memberikan hidayah kepada siapa saja yang dikehendakinya dan siapapun tidak bisa menghalangi turunnya hidayah dari Allah SWT. untuk ummat pilihannya. Namun, pada dasarnya setiap ummat memiliki kesempatan untuk mendapat hidayah dari Allah SWT dengan usaha dan kemampuan yang berbeda-beda. Semoga Allah menjadikan Tazkia IIBS sebagai pintu-pintu hidayah yang akan memperkuat posisi umat Islam sebagai umat terbaik dan semoga kita termasuk hamba-hamba Allah yang selalu mendapat hidayah-Nya. Amiin yarobbal’alamin. (yv/cro)