Brilliant Muhammad, Siswa SMP Tazkia Malang Juara Lomba Robot Nasional
Matahari sudah hampir berada tepat di atas kepala. Namun, siswa-siswa SMP Tazkia International Islamic Boarding School (IIBS) Malang masih terlihat asyik berolahraga. Cuaca sebenarnya tidak terlalu terik.
Apalagi, lokasi sekolah berada di Jalan Tirto Sentono, Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Sekolah itu berada di antara perkebunan. Udaranya amat sejuk dan membuat anak-anak tetap bisa beraktivitas di luar kelas.
Brilliant Muhammad adalah salah satu dari puluhan siswa yang asyik berolahraga itu. Aktivitasnya terhenti saat salah seorang guru memanggilnya. Brillian –sapaan Brilliant Muhammad– lekas melangkah dengan cepat, dan nafasnya masih ngos-ngosan.
Sekilas tak ada yang berbeda antara siswa kelas VII itu dengan teman-temannya. Namun, saat ditemui Jawa Pos Radar Malang Sabtu kemarin (13/1), dia menunjukkan keistimewaannya. Bocah kelahiran 12 Juli 2005 itu membawa dua box tupperware. Dari dua box tupperware itu Brilliant mengeluarkan sesuatu yang dibungkus styrofoam. Bentuknya mirip mobil-mobilan, tapi hanya punya dua roda belakang dan tidak memiliki casing. Dari luar, terlihat benda itu merupakan rangkaian elektronik yang cukup rumit.
”Ini robot saya,” kata Brilliant.
Ya, benda yang sebelumnya disimpan dalam box tupperware itu adalah robot milikinya. Pada 10 Desember 2017 lalu, robot itu meraih juara 1 dalam perlombaan robot tingkat nasional, Tecnho Wars V, yang berlangsung di Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama). Dalam kejuaraan yang diikuti sekitar 40 peserta dari berbagai sekolah di Indonesia itu, Brilliant tampil jadi yang terbaik dalam kategori Line Follower Competition Analog.
Dalam kategori ini, robot yang dilombakan harus beradu cepat sampai finis dengan mengikuti garis yang sudah ditentukan. Brilliant meraih waktu tercepat dalam final, yakni 30,05 detik. Meski begitu, bukan berarti mendapatkan hasil itu adalah sesuatu yang mudah. Brilliant harus mengalami berbagai permasalahan sebelum lomba maupun saat lomba berlangsung.
”Ya, banyak deg-degan selama pertandingan,” kata remaja kelahiran Gresik itu.
Jika melihat ke belakang, kecintaan Brilliant pada dunia robotik sudah dimulai sejak kelas V SD. Dia sangat senang melihat berbagai perlengkapan elektronik yang bisa bergerak setelah diprogram.
”Di SD saya ikut ekskul (ekstrakurikuler) robotik. Tidak tahu kenapa saya seneng sekali,” kata putra pasangan M. Ibnu Shobir dan Nur Mukhlisotin tersebut sambil tersenyum.
Sumber : Radar Malang